Monday, April 24, 2006

Hari Bumi

Hari Bumi pertama kali ditetapkan pada tanggal 22 April 1970 di Amerika Serikat, yang ditandai dengan aksi massal untuk menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan. Apakah pemaknaan hari bumi dengan seremonial satu hari itu sudah dianggap cukup, padahal dalam setahun ada 365 hari.

Negeri kita mendapatkan kado khusus pada peringatan Hari Bumi kali ini. Berdasarkan hasil foto satelit Greenpeace, Indonesia sudah kehilangan 72% areal hutan yang dipicu oleh industri kayu yang sudah belasan tahun memasok permintaan kayu kualitas terbaik dengan harga murah dari Amerika Serikat, Jepang, Eropa, dan Cina. Indonesia berada di urutan pertama untuk negara dengan kerusakan hutan terparah.

Yang masih hangat adalah banjir bandang dan longsor di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur tanggal 20 April 2006 yang diakibatkan gundulnya hutan-hutan di kawasan tersebut. Penjarahan hutan di Trenggalek mencapai 22.500 hektar. Kerusakan hutan berdampak pada tingginya potensi banjir dan longsor yang melanda daerah-daerah sekitarnya. Selain menimbulkan korban jiwa, bencana akibat kelalaian manusia ini juga merusak puluhan rumah, fasilitas umum seperti rumah sakit, sarana telekomunikasi, dan pom bensin serta merendam ribuan hektar sawah siap panen dan hewan-hewan ternak.

Menurut data dari Depertemen Pekerjaan Umum, hingga 10 Januari 2006 sepanjang tahun 2005-2006, tercatat 39 kejadian banjir dan 10 kejadian tanah longsor. Jumlah korban meninggal 196 orang, 37 korban hilang, 33.787 diungsikan, dan 29 orang luka-luka.

Sebagian besar bencana alam yang terjadi di negeri kita, disebabkan karena kelalaian memelihara lingkungan. Yang harus diingat adalah apapun yang kita lakukan, baik atau buruk akan berimbas pada kita pribadi dan orang-orang yang ada di sekitar kita. Boleh jadi, teguran berupa banyaknya bencana yang melanda negeri kita disebabkan keegoisan kita dalam mendiami bumi yang hanya satu dan satu-satunya ini.

Selamat Hari Bumi

4 comments:

Manik Cantik said...

Kira2 apa perlu ya hari bumi di peringati? sedangkan kondisi masyarakat kita tidak pernah menghargai bumi. Penggundulan hutan dimana-mana, longsor dimana-mana, banjir melanda tiap tahun, tata kota yang gak beres, atau budaya buang sampah ke kali terus terjadi, so...mungkin baiknya kita harus meniru Singapura untuk kedisiplinan masyarakatnya atau meniru Belanda untuk bendungannya. Bayangkan daratan yang lebih rendah dari lautan ternyata bukan masalah buat negeri Kincir Angin (betul gak tuh julukan buat negri Belanda?) tau deh. So apapun itu, Selamat Hari Bumi...

Anonymous said...

Memang ga akan pernah cukup memaknai hari bumi hanya dgn seremonial satu hari saja dlm setahun. Minimal, mulai saat ini kita bergiat menjaga lingkungan, ga usah jauh2, lingkungan rumah aja....Ga usah bermimpi menghijaukan jakarta atau kota-kota lain di Indonesia, tp hijaukanlah lingkungan rumah kita sendiri.........satuju..........

Anonymous said...

That's a great story. Waiting for more. price 30 protonix 40mg gambling casinos pros the uss constellation 112 scale model Carmen electra strip dancing http://www.moving-and-storage-companies-in-watertown-ny.info/Klonopin-legal-limit.html stockings+photo+sexy+legs Business certification microsoft solution toys Jfinn at literotica Lamborghini catalog Lcd philips tvs Deal for didrex Watch uncut disco inferno video clip air hockey Fishing electrical outlet cover plates Paxil blurred vision non-prescription of oxycontin http://www.starting-a-handyman-business.info/sioux-city-east-high-girls-soccer.html testicle cancer

Anonymous said...

This is very interesting site... » » »