Friday, February 11, 2011

110211

Taken from: Kolom Hikmah Republika

Dikisahkan bahwa malaikat maut (Izrail) bertemu dengan Nabi Sulaiman AS. Ia datang dengan bentuk manusia sehingga tak seorangpun yang mengetahui kedatangannya selain Nabi Sulaiman. Saat itu Nabi Sulaiman sedang berkumpul dengan beberapa orang sahabatnya. Saat malaikat maut hendak pergi, ia memandang salah seorang sahabat Nabi Sulaiman dengan pandangan yang aneh, lalu pergi.

Setelah malaikat maut pergi, sahabat Nabi Sulaiman itu berkata, "Wahai Nabiyullah, mengapa ia memandangku seperti itu?" jawab Nabi Sulaiman, "Ketahuilah, dia itu malaikat maut." Kemudian sahabat Nabi Sulaiman itu berkata, "Wahai Nabi, tiupkanlah angin dengan kencang sehingga angin itu membawaku ke puncak negeri India. Sesungguhnya aku berfirasat buruk."

"Apakah engkau akan lari dari takdir jika maut akan menjemputmu?" tanya Nabi Sulaiman. "Sesungguhnya Allah memerintahkan kita untuk mencari sebab-sebabnya. Dan aku yakin bahwa engkau akan mengabulkan permintaanku. " kata sahabat Nabi Sulaiman itu. Kemudian Nabi Sulaiman memerintahkan kepada angin untuk membawanya ke tempat yang diinginkan.

Selang beberapa saat malaikat maut datang, Nabi Sulaiman bertanya, "Apa urusanmu dengan salah seorang sahabatku, mengapa engkau pandangi dia seperti itu?" Malaikat maut menjawab, "Aku memandanginya seperti itu dikarenakan ia tercatat di daftar kematian bahwa ia akan mati di negeri India. Aku heran, bagaimana ia dapat pergi ke sana sedangkan ia ada bersamamu? Kemudian, di tempat yang telah di tentukan, pada waktu yang telah digariskan, kulihat ia datang kepadaku dan kucabut nyawanya."

"Maka apabila telah datang waktunya, mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya" (QS al-A'raf:34).

"Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh" (QS an-Nisa:78).

Karenanya, "Bersegeralah beramal sebelum datang 7 perkara; kemiskinan yang memperdaya, kekayaan yang menyombongkan, sakit yang yang memayahkan, tua yang melemahkan, kematian yang memutuskan, dajjal yang menyesatkan, dan kiamat yang sangat berat dan menyusahkan." (HR Tirmidzi).