Wednesday, November 24, 2010

Sebatas bagi-bagi henpon.....

Salah satu solusi instan pemerintah menyikapi penyiksaan lagi dan lagi terhadap TKW di luar negeri adalah masing-masing tenaga kerja migran tersebut akan dibekali henpon agar mereka lebih mudah meminta pertolongan bila menerima perlakuan semena-mena dari majikannya. "Bagi-bagi henpon ya"...mbok ya memikirkan solusi preventif gitu lho. Mencegah bagaimana caranya pekerja migran tidak diperlakukan semena-mena di negeri orang. Sekujur lubuh luka, disiram air panas, dipukuli, dll trus dikasi henpon gitu buat lapor.....plis dech!! Lagian emang tu henpon ndak akan disita gitu sama majikan....paspor aja ditahan apalagi alat komunikasi.

Tega memang perlakuan orang-orang yang tidak sebangsa dengan kita itu terhadap pekerja migran. Di luar batas perikemanusiaan dan keadilan. Tapi sebenarnya perlakuan orang kita juga ndak kalah kok. Mulai dari pemotongan gaji yang cukup besar (untuk ganti biaya di penampungan katanya), mengirim tenaga kerja ke luar negeri tanpa skill yang memadai, ketika mereka pulang kembali ke Indonesia pun harus menghadapi rumitnya proses pemulangan sampai ke kampung halaman masing-masing.

Rasanya akan jauh lebih baik bila pemerintah menarik semua tenaga kerja migran (khususnya PRT) di negara-negara yang memiliki track record buruk dalam memperlakukan WNI. Pulangkan mereka dengan baik ke keluarganya, beri assesment kepada tiap kepala daerah untuk menciptakan lapangan pekerjaan di daerahnya masing-masing. Sehingga tak perlu masyarakatnya mempertaruhkan nyawa tuk menyambung hidup. Daripada tuk beli henpon, lebih baik dananya digunakan untuk membuat pabrik, membuka lapangan kerja untuk banyak orang.

Hidup adalah pilihan, tapi untuk sebagian orang, hidup tak pernah memberi pilihan yang ada hanyalah kebulatan tekad meski tanpa skill, memaksa diri meninggalkan suami dan anak-anaknya demi segenggam riyal atau ringgit..meski harus pulang dalam keadaan yang sangat memprihatinkan...:(

4 comments:

Anonymous said...

Setuju banged gw sama ide tuk narik smua PRT diluaran sana...

Trus bikin aja standar UMR khusus PRT yg manusiawi.. misal tuk Jkrta, Upah minimum tuk asisten Rumah Tangga Rp. 800rb/bln.. Gw rasa akan banyak org yg smula ingin jd TKW beralis cukup jd PRT di Kota2 besar di Indonesia aja...

Gw doain lo jd pejabat yg ngurusin TKI deh bu...

Anonymous said...

amiin doanya...:)

padahal banyak banget emak2 karir di sini yg teriak2 "butuh PRT niih.."..berarti khan kebutuhan di dalam negeri jg msh tinggi ya...ngapain ya mereka mesti jauh2 ke negara sono...

Anonymous said...

yups.. tul banget.. termasuk gw neh ga punya prt...

mreka lbh pilih keluar krn iming2 gaji n gengsi pastinya...

Anonymous said...

iye...liat tetangga kerja 8 bln di negara sono, pulang2 bisa bikin rumah seharga 500juta...siapa yg ga pingin coba....

padahal lebih banyak lg yg pulang ga bawa apa2...nyawapun ga kebawa...